JANGAN NGAKU ANAK GAUL . . . . . . .


JANGAN mengaku sebagai anak gaul, jika tidak bisa menjadi Disk Jockey (DJ) atau nge-DJ. Kini nge-DJ sudah tidak lagi identik dengan dunia malam lho. Buktinya nge-DJ tidak hanya dilakukan di klub, diskotek, atau lokasi dunia gemerlap (dugem) lainnya. Tetapi bisa di acara pesta ulang tahun, peluncuran produk, ataupun Outdoor DJ party. Jadi ternyata peluang buat nge-DJ semakin bertambah lebar kan?

Sudah bukan zamannya DJ identik dengan dunia malam, alkohol, ekstasi atau narkoba. Sebab sekarang nge-DJ sudah menjadi gaya hidup anak gaul. Anggapan Outdoor DJ identik dengan alkohol itu sudah mulai bergeser. Para DJ sekarang benar-benar menunjukkan citranya sebagai seorang yang profesional dalam bekerja. Bahkan para orangtua pun sekarang mulai tidak melarang-larang anaknya untuk belajar di sekolah DJ.
Buktinya, sekarang semakin banyak anak-anak yang tertarik untuk belajar nge-DJ dan menurut survey Rata-rata anak yang belajar, anak usia kelas 3 SMP, SMA, hingga mahasiswa.dan sebagian lagi dari siswa yang belajar di situ mengaku belajar nge-DJ bukan hanya untuk beroleh keterampilan sebagai profesi.

Justru sebagian mengaku belajar sebagai hobi. Bagaimana agar cepat bisa nge DJ? Ternyata teori saja tidak cukup. Bagi Instruktur Rumus DJ School, DJ Asking menyatakan yang terpenting adalah sering mendengarkan dan melihat DJ profesional beraksi. Tahap pertama seorang DJ memang harus suka musik. Secara teori, kursus di DJ School selama dua bulan itu sudah cukup untuk bisa nge-DJ. Namun secara praktek, dan menjadi seorang DJ yang handal maka harus banyak praktek lapangan.

"Dan Dia harus sering ke klub untuk melihat DJ profesional bermain dan mendengarkan musiknya. Maka dia akan cepat mendapatkan insting atau feeeling sebagai seorang DJ,"

0 komentar:

Posting Komentar